Kiprah Tim Ipteks bagi Wilayah (IbW) Wonosobo dari Fakultas Pertanian UPNVY dalam ikut memperbaiki kerusakan lingkungan di Dieng telah menarik perhatian Ir. Joko Tetuko, MM, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang. "Praktik penebangan hutan dan budidaya tanaman hortikultura yang tidak mengindahkan kaidah konservasi lahan telah menimbulkan lahan kritis", demikian disampaikan oleh Joko Tetuko dalam pertemuannya dengan Dekan Fakultas Pertanian beserta jajarannya di Kampus Condongcatur, Senin 14 Juli 2014. Lahan kritis ini terletak di wilayah pegunungan yang berbatasan langsung dengan Kawasan Dieng Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara.

Tim IbW Wonosobo telah bekerja sejak tahun 2012 dengan dukungan dana Hibah Pengabdian kepada Masyarakat dari DP2M Ditjen Dikti Depdikbud. Hibah yang bersifat multitahun ini sudah berjalan di tahun ke-2. Tim yang diketuai oleh Eko Amiadji Julianto, SP., MP. ini mendekati perbaikan lingkungan Dieng dari sisi pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan ekonomi produktif. Komoditas tanaman lokal Dieng dibidik sebagai produk lokal berpotensi ekonomi tinggi untuk dikembangkan. Komoditas carica, purwaceng, dan terong belanda dikembangkan dari aspek dari hulu sampai hilir dan mulai menimbulkan geliat ekonomi beberapa kelompok petani pengolah carica. Ke depan, diharapkan ketiga komoditas ini menjadi alternatif selain usahatani kentang, yang disebut-sebut berperan besar pada degradasi lahan di Kawasan Dieng.

Melihat pengalaman tersebut, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan mengajak Fakultas Pertanian membentuk tim serupa untuk kawasan Kabupaten Batang. Lebih lanjut Joko Tetuko mengatakan terbuka peluang kerjasama antara Fakultas PErtanian dengan Pemkab Batang untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam aspek-aspek yang lebih luas. Fakultas Pertanian berusaha menangkap peluang tersebut dengan mengkaji topik kegiatan yang relevan berdasarkan dokumen perencanaan Pemkab Batang dan kepakaran sumberdaya manusia di Fakultas Pertanian.