Admin
27 November 2019 - 00:00 WIB
689
Pada tanggal 20 - 23 November Rian Alfian Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian mengikuti Camp Nasional Internasionalisasi Mahasiswa di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kegiatan tersebut dihadiri 60 delegasi dari seluruh Indonesia ditambah 15 mahasiswa ITS. Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa namun juga diikuti oleh Dosen perwakilan Kantor Urusan Internasional (KUI) dari masing-masing perguruan tinggi di Indonesia. Terdapat peserta yang berasal dari Malang, Semarang, Solo, Jakarta Bandung, Bengkulu, Kalimantan, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Ternate, Samarinda, Palangkaraya, dan Buton. Rian menjadi satu-satunya mahasiswa yang mewakili UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) dalam kegiatan tersebut.
Pada hari pertama Camp Nasional Internasionalisasi Mahasiswa diawali dengan pemaparan materi “Introduction : Why we should go global” oleh Dr. Maria Anityasari, ST.ME Direktur Direktorat Hubungan Internasional ITS. Kegiatan dilanjutkan oleh “Session with SixERS” yakni seminar oleh 6 perguruan tinggi dari Jepang: Chiba University, Nagasaki University, Kanazawa University, Okayama University, Kumamoto University, dan Nigata University.
Pada hari kedua peserta diminta membuat analisa kondisi lingkungan di perguruan tinggi masing-masing. Hasil analisa tersebut kemudian ditransformasi menjadi sebuah program untuk membantu internasionalisasi di perguruan tinggi masing-masing, khususnya mendorong segala kerjasama KUI. Pada hari ketiga diselenggarakan Inbound Staff Mobility bersama 8 pembicara dari 7 perguruan tinggi di Polandia, Turki, Russia, Thailand, China, dan Malaysia. Pada sesi ini dibahas berbagai macam beasiswa dan kehidupan mahasiswa di negara-negara tersebut. Kegiatan dilanjutlkan dengan kunjungan ke US Consulate Surabaya dan diperkenalkan dua program yaitu YSEALI dan YES Kennedy. Pada hari terakhir peserta diminta melakukan persentasi mengenai action plan yg akan dikerjakan di perguruan tinggi masing-masing.
Siapa lagi yang bakal menggerakkan kapal besar yang bernama Indonesia ini kalau bukan kita
Rian menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman, ilmu, dan teman baru untuk dirinya. Rian berpesan kepada teman-teman mahasiswa: Sekarang adalah zaman MEA dimana disitu terjadi perdagangan bebas dan ternyata yang diperdagangkan bukan hanya barang tapi juga jasa. Jadi jangan heran ketika lulus nanti saingan kita bukan hanya bangsa sendri tapi juga bangsa lain. Bagaimana cara agar kita bisa lebih dari mereka? Kalau kita tidak bisa menuntut ilmu keluar negeri setidaknya ilmu kita tidak boleh kalah dari orang luar. Teman-teman orang luar itu tidak tertutup dengan Indonesia, mereka terbuka untuk pemuda-pemuda Indonesia. Tinggal kita gimana caranya bergerak. Teman-teman jangan takut mencoba. Siapa lagi yang bakal menggerakkan kapal besar yang bernama Indonesia ini kalau bukan kita. Kita tidak boleh lagi minta disuapi kampus, Kita harus bergerak sendri mencari berbagai macam info dan kesempatan di luar sana. Harapan saya mahasiswa dan dosen dapat bergerak bersama dan saling dukung demi internasionalisai kampus.